Kebiasaan berciuman mungkin sudah sangat lazim dilakukan manusia.  Namun, kapan tepatnya kita memulai kebiasaan tersebut, hal itu menjadi  misteri yang menarik untuk ditelisik.
Sheril Kirshenbaum, penulis buku The Science of Kissing  mengungkapkan, "Bukti literatur tertua yang mengungkapkan sejarah  kebiasaan berciuman adalah teks bahasa Sansekerta dari India, yaitu dari  3.500 tahun yang lalu."
Namun, Kirshenbaum mengungkapkan bahwa  kebiasaan berciuman mungkin sudah ada sebelum masa tersebut. Menurutnya,  spesies manusia mungkin sudah memulai kebiasaan berciuman sejak pertama  kali mereka ada.
Kebiasaan berciuman yang dimiliki manusia  mungkin punya dasar genetika yang sejalan dengan makhluk hidup lainnya.  Hal ini terlihat dari adanya perilaku serupa ciuman yang dijumpai pada  beberapa spesies hewan.
"Bonobo saling menghisap lidah selama 12  menit, kura-kura saling menekan kepala, jerapah saling melilitkan leher,  dan anjing selalu menjilat apa pun," Kirshenbaum menguraikan beberapa  contoh.
Perbedaannya, perilaku serupa ciuman yang terdapat pada  hewan belum bisa dikatakan didasari oleh emosi atau motivasi, misalnya  cinta. Perilaku hewan tersebut masih dikategorikan sebagai insting untuk  pemilihan pasangan.
Lebih lanjut, dalam wawancaranya dengan National Public Radio,  Rabu (13/2/2011), ia mengatakan bahwa bibir manusia mungkin juga  didesain untuk mendukung aktivitas seperti ciuman. Pasalnya, bibir kaya  akan ujung saraf yang terkoneksi ke otak.
"Dalam hal ini, bibir  kita merupakan zona erotis. Bibir benar-benar jalan kita untuk  menginterpretasikan dunia," kata Kirshenbaum. Sensasi kecil seperti  sinyal dari sentuhan sikat gigi pun bisa sangat terasa di bibir.
Perilaku  ciuman merupakan salah satu contoh perilaku yang diturukan, baik secara  alami maupun lewat bimbingan. "Manusia tampaknya memiliki dorongan  untuk terhubung dengan orang lain dengan cara ini walaupun juga  dipengaruhi oleh budaya dan pengalaman pribadi," ujarnya.
Bibir  manusia yang digunakan sebagai alat berciuman kemungkinan lebih sensitif  dari bibir spesies lain. Bibir simpanse, misalnya, tak sesensitif bibir  manusia sehingga perilaku ciuman pada simpanse lebih mirip dengan  pelukan.
Sumber: Kompas
WHAT'S NEW?
Loading...
 Reza Pahlevi
Reza Pahlevi 
 
 

0 comments:
Post a Comment